Nasional (Koalisinews.com) – Buah Pepaya adalah buah yang menyehatkan. Dalam buah pepaya tersebut banyak mengandung vitamin dan zat nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Antara lain nutrisi yang dimiliki oleh buah pepaya mengutip dari Medical News Today antara lain : folat, magensium, tembaga, asam pantotenat, serat, vitamin B, C, E dan K, kalsium, kalium dan likopen.
Pepaya merupakan salah satu buah yang menjadi gudang bagi vitamin C. Kandungan ini membuat pepaya jadi pilihan tepat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Pepaya juga kerap jadi pilihan mereka yang sedang menjalani proses diet. Pasalnya, pepaya juga menjadi salah satu buah rendah kalori.
Tapi faktanya, ada beberapa kelompok orang yang tidak boleh makan pepaya. Berikut beberapa orang yang tidak boleh makan pepaya, merangkum berbagai sumber.
1. Ibu hamil
Pepaya yang belum matang atau setengah matang sebaiknya dihindari selama kehamilan. Menukil Healthshots, pepaya yang belum matang sepenuhnya bisa bersifat pencahar dan memicu kontraksi rahim.
Wanita yang pernah mengalami keguguran juga disarankan untuk menghindari pepaya.
2. Penderita batu ginjal
Kandungan vitamin C yang tinggi membuat pepaya perlu dihindari penderita batu ginjal. Asupan vitamin C berlebih bisa memicu batu ginjal atau memperparah kondisinya.
3. Alergi lateks
Sejumlah protein dalam pepaya diketahui bisa memicu alergi. Misalnya saja papain, chymopapain, caricaine, dan kitinase.
Orang yang alergi terhadap lateks kemungkinan besar akan mengalami alergi terhadap senyawa-senyawa di atas.
4. Orang dengan masalah jantung
Banyak ahli percaya bahwa orang dengan masalah jantung perlu menghindari konsumsi pepaya. Penyebabnya adalah protein bernama papain yang dipercaya dapat memperlambat detak jantung.
5. Penderita hipoglikemia
Pepaya jadi salah satu buah yang bisa membantu mengatur kadar gula darah. Namun, mengutip Times of India, pepaya mungkin bukan pilihan yang baik bagi mereka dengan gula darah rendah atau hipoglikemia.
Pepaya diketahui memiliki efek penurun gula darah. Pepaya bisa memperparah kondisi hipoglikemia yang memicu kebingungan, gemetar, hingga detak jantung cepat.
Sumber : CNN Indonesia (tim/asr)