PEKANBARU ( Koalisinews.com) – Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) BNKP sudah menyelesaikan sidang pada 26 – 27 Agustus 2024 di Gereja Efrata Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan. Selanjutnya pembukaan persidangan Majelis Sinode BNKP ke-61 tahun 2024, akan dipusatkan di hotel Labersa Tanah Merah, Siak Hulu, Kabupaten Kampar besok, Kamis (29/08/2024).
Hal ini disampaikan ketua panitia Sidang Sidang Sinode BNKP ke-61, Masieli Zendatò STh melalui koordinator Humas dan Publikasi Poniman Bate,e saat ditemui, Rabu (28/08/2024).
“Iya, pembukaan persidangan Majelis Sinode ke-61 tahun 2024 ini dipusatkan di hotel Labersa pada hari Kamis 29 Agustus 2024,” ucapnya.
Poniman mengatakan, sebelum acara pembukaan terlebih dahulu dilaksanakan ibadah pukul 9.00 WIB. Sementara pembukaan acara persidangan Majelis Sinode BNKP digelar pada pukul 14.00 WIB.
Ownner media riausidik.com itu mengatakan, berdasarkan undangan yang sudah disebar akan dihadiri sekitar 1.500 peserta. Dan pada acara itu nantinya bakal dihadiri beberapa Menteri diantaranya Menteri Agama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan tokoh nasional asal Nias, Prof Yasona H Laoli atau diwakili jika berhalangan.
Selain itu pembukaan acara sidang sinode BNKP juga akan dihadiri Pj. Gubernur Riau Rahman Hadi, Sekdaprov Riau SF Harianto, Kapolda Riau Irjen Iqbal, Danrem 031 WB, Kejati, Pengadilan Tinggi dan pimpinan Forkopimda Riau.
Poniman memastikan saat ini peserta yang diundang, 70 persen sudah berada di Pekanbaru terutama yang berasal dari Pulau Nias yang nota bene pusat BNKP itu sendiri. Ia pun optimis seluruh peserta sudah sampai di Pekanbaru nanti sore dan mereka langsung menginap di hotel Furaya Pekanbaru.
Lebih lanjut ucap Poniman, mengingat pelaksanaan event nasional ini digelar di Riau, maka sejumlah tokoh asal Nias juga akan hadir. Diantaranya, Ephorus Pdt. Otoriteit Dachi, S.Th, M.Si mantan Ephorus Pdt Tuhoni Telaumbanua.
“Dipastikan Ephorus Pdt Otoriteit Dachi STh MSi sudah hadir di Pekanbaru sejak 4 hari yang lalu. Dan pada pembukaan sidang besok akan dibuka langsung oleh pak Ephorus,” ujarnya.
Pada acara sidang sinode ini beber Poniman, berorintasi untuk mengevaluasi program BNKP baik yang sudah berjalan maupun program selanjutnya.
“Maksud dan tujuan sidang ini orientasinya adalah mengevaluasi program yang sedang berjalan dan membahas program berikutnya. Ini adalah sidang priode 2,5 tahun. Artinya di tubuh BNKP ada 2 sidang dalam 1 priode. Jadi sidang kali ini adalah sidang di masa priode,” tukasnya.
Sementara ketika ditanya kenapa Riau dipilih sebagai tempat dilaksanakannya sidang sinode BNKP ke-61, Poniman mengatakan bahwa karena Riau dinilai representatif di Indonesia yang terdiri dari beragam suku, budaya, dan adat istiadat, pungkasnya. (rls)