ISMEI Wilayah I Aceh – Sumut , Gelar Rakerwil di Universitas Simalungun: Bahas Hilirisasi untuk Kedaulatan Ekonomi

Kota Pematangsiantar, 14 November (Koalisinews.com), —Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah I Aceh dan Sumatera Utara akan melaksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Kota Pematangsiantar. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat arah gerakan organisasi serta merumuskan gagasan transformasi ekonomi daerah berbasis hilirisasi.

Rangkaian acara meliputi Seminar Ekonomi Daerah, Pelantikan Pengurus, dan forum pembahasan utama Rakerwil. Tahun ini, ISMEI mengangkat tema: “Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi Industri Pertanian dan Perkebunan Berbasis Lingkungan.”

Koordinator Wilayah I ISMEI, Randa, menyampaikan bahwa hilirisasi harus dipahami sebagai strategi fundamental bagi kedaulatan ekonomi. Ia menegaskan bahwa hilirisasi tidak boleh berhenti sebagai slogan. Menurutnya, langkah tersebut merupakan jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, adil, dan berkelanjutan di Sumatera Utara.

Hilirisasi sebagai Arah Transformasi Ekonomi

Sumatera Utara memiliki komoditas unggulan yang kuat. Komoditas tersebut meliputi kelapa sawit, kopi, kakao, karet, dan berbagai tanaman pangan yang produktif. Struktur tanah yang subur dan tingkat produksi yang tinggi menjadi modal penting untuk mendorong munculnya industri pengolahan bernilai tambah.

Hilirisasi industri, yakni proses pengolahan bahan8 mentah menjadi produk setengah jadi atau barang jadi, diyakini dapat meningkatkan nilai ekonomi komoditas. Selain itu, proses ini juga dinilai mampu memperluas lapangan kerja, memperkuat industri lokal, serta mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah yang rentan terhadap fluktuasi pasar global.

Penerapan hilirisasi yang baik harus memperhatikan prinsip keberlanjutan lingkungan. Aspek tersebut mencakup penggunaan metode produksi yang ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang tepat, konservasi sumber daya alam, serta praktik perkebunan berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan bahan baku dalam jangka panjang.

Pematangsiantar sebagai Ruang Kolaborasi Ekonom Muda

Ketua BEM Fakultas Ekonomi, Fauzan Pasaribu, menilai bahwa Pematangsiantar merupakan lokasi yang tepat untuk penyelenggaraan Rakerwil. Kota ini memiliki posisi strategis sebagai pusat pendidikan dan aktivitas ekonomi regional.

Baca Juga:  Seluruh Korban Terjamin, Jasa Raharja Proaktif Data Korban Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang

Fauzan mengatakan bahwa Rakerwil ISMEI merupakan momentum bagi mahasiswa ekonomi untuk terlibat dalam transformasi ekonomi daerah. Ia menilai bahwa hilirisasi adalah kunci bagi Sumatera Utara agar tidak hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga menjadi pusat industri pengolahan bernilai tambah tinggi.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, pemerintah, dan pelaku industri. Menurutnya, kolaborasi tersebut diperlukan agar rekomendasi kebijakan yang lahir dari forum Rakerwil dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Sumatera Utara.

Gerakan Intelektual untuk Pembangunan Berkelanjutan

Rakerwil ISMEI tidak hanya berfungsi sebagai agenda organisasi. Forum ini juga merupakan gerakan intelektual kolektif yang bertujuan mendorong pembangunan ekonomi yang mandiri, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan memperkuat hilirisasi pada komoditas unggulan serta memastikan keberlanjutany lingkungan, ISMEI berharap manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya petani dan pelaku ekonomi lokal.

Pematangsiantar diharapkan menjadi ruang lahirnya gagasan dan rekomendasi kebijakan yang strategis. Hasil kajian tersebut nantinya akan disampaikan kepada pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan untuk memperkuat arah pembangunan ekonomi Sumatera Utara di masa depan.(tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *