Pekanbaru (Koalisinews.com), – Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Riau, Muhammad Lukman, memberikan pengarahan kepada para peserta Strategi Implementasi Pre-Service Training ASN Petugas Pengamanan (SIGAP) di Kantor Wilayah (Ex. Rupbasan Pekanbaru).
Sebanyak 30 orang peserta SIGAP yang berasal dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di wilayah Pekanbaru mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Strategi Implementasi Pre-Service Training ASN Petugas Pengamanan (SIGAP) adalah langkah strategis bagi ASN petugas pengamanan dalam bentuk program pelatihan dasar pengamanan yang bertujuan untuk membentuk petugas Lapas dan Rutan yang cepat, cekatan, tanggap dan siap dalam menjalankan tugas yang dilandasi nilai-nilai integritas. Proyek perubahan ini merupakan bagian dari kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN 2) yang saat ini diikuti oleh Muhammad Lukman, Kabag TU dan Umum Kanwil Ditjenpas Riau.
Dalam arahannya, Kabag TU dan Umum menekankan pentingnya sikap profesional, integritas, serta loyalitas dalam mengemban tugas pengamanan.
“Petugas pengamanan adalah garda terdepan dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di Lingkungan Pemasyarakatan. Melalui program SIGAP ini, kita siapkan ASN yang tidak hanya sigap secara fisik, tetapi juga matang secara mental dan moral,” ujarnya.
Materi dalam program SIGAP dirancang secara komprehensif untuk mengasah kemampuan teknis dan karakter para peserta. Pelatihan dimulai dengan pembinaan fisik melalui kegiatan baris berbaris dan penguatan integritas petugas pengamanan, disertai pembekalan penggunaan peralatan seperti borgol, tongkat, dan senjata api. Peserta juga dilatih mengenai prosedur penggeledahan badan dan kamar, teknik patroli blok hunian, serta cara mencegah penyelundupan dan mengendalikan akses di lingkungan Lapas dan Rutan.
Selain itu, pelatihan ini mencakup teknik pengawalan Warga Binaan ke luar Lapas atau Rutan, strategi pengendalian kerusuhan, penanganan penyanderaan, hingga upaya menghadapi percobaan pelarian. Peserta juga diajarkan teknik penanganan konflik dan evakuasi darurat pada situasi bencana. Tidak hanya berfokus pada aspek fisik, pelatihan SIGAP turut memperkuat aspek psikologis dan komunikasi pengamanan, agar petugas mampu bersikap tenang, tegas, dan empatik dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah stakeholder penting sebagai mitra pelatihan, antara lain Brimob Polda Riau, BNN Kota Pekanbaru, BPBD Provinsi Riau, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, serta tim psikolog profesional yang berperan dalam membentuk kesiapan mental peserta.
Salah satu peserta, Rahul, petugas pengamanan dari Rutan Kelas I Pekanbaru, menyampaikan kesan positifnya terhadap pelatihan ini.
“Pelatihan SIGAP sangat bermanfaat bagi kami sebagai petugas. Banyak ilmu praktis yang bisa langsung diterapkan di tempat tugas, terutama dalam hal kesiapsiagaan dan pengendalian situasi darurat,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Kanwil Ditjenpas Riau dalam membangun sumber daya manusia Pemasyarakatan yang berkarakter, tangguh, dan siap menghadapi dinamika tugas di lapangan. Melalui SIGAP, diharapkan terbentuk ASN pengamanan yang sigap, berintegritas, dan mampu menjadi representasi positif Pemasyarakatan yang modern dan berdaya saing.(tim)












